Minggu, 21 April 2013

Demografi, Kependudukan, dan Kajiannya



I.              Pengertian Demografi
Demografi secara etimology (kebahasaan) berasal bahasa Latien, kata ‘demograhie’ terdiri dari dua kata yaitu  demos dan graphien, demos artinya penduduk dan graphien berarti  catatan, bahasan tentang sesuatu. Secara etimology  makna demografi adalah catatan atau bahasan mengenai penduduk suatu daerah pada waktu tertentu.
Demografi adalah studi ilmiah tentang penduduk, terutama tentang fertilitas, mortalitas, dan natalitas. Demografi meliputi studi ilmiah tentang jumlah, persebaran geografis, komposisi penduduk, dan karakter demografis lainnya, serta bagaimana faktor-faktor ini berubah dari waktu ke waktu (Haupt, dan Kane, 1991).[1]
Ada juga yang berpendapat bahwa demografi adalah studi tentang interaksi tingkat perkembangan dari 3 komponen (kelahiran, kematian dan migrasi) dan studi tentang dampak dari perubahan komposisi dan perkembangan dari penduduk (Hawthorn, 1970). Demografi juga merupakan ilmu statistik dan matematika yang mempelajari ukuran, komposisi dan persebaran penduduk serta perubahannya pada suatu kurun waktu melalui proses fertilitas, mortalitas, perkawinan, migrasi serta perubahan penduduk (Boque: 1969).
Berikut ini pengertian demografi menurut beberapa ahli:[2]
-          Menurut Multilingual Demographic Dictionary, demografi adalah ilmu yang mempelajari penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya).


-          Menurut Philip M Hauser dan Duddley Duncan (1959), demografi mempelajari jumlah, persebaran, territorial, dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu yang biasanya timbul dari natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak territorial (migrasi) dan mobilitas sosial (perubahan status).
Dari kedua definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa demografi mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi jumlah persebaran dan komposisi penduduk. Struktur penduduk ini selalu berubah-ubah karena disebabkan oleh proses demografi yakni kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas) dan juga adanya migrasi penduduk.

II.           Pengertian Kependudukan
Kependudukan  adalah  hal  ihwal  yang  berkaitan  dengan  jumlah,  struktur, umur,  jenis  kelamin,  agama,  kelahiran,  perkawinan,  kehamilan,  kematian, persebaran, mobilitas  dan  kualitas  serta  ketahanannya  yang  menyangkut politik, ekonomi, sosial, dan budaya.[3]
Pakar kependudukan memberikan definisi kependudukan antara lain Ananta (1993:22) yaitu: Kependudukan, studi kependudukan  mempelajari variabel-variabel demografi, juga memperhatikan hubungan (asosiasi) antara perubahan penduduk dengan berbagai variabel sosial, ekonomi, politik, biologi, genetika, geografi, lingkungan dan lain sebagainya.
Definisi kependudukan menurut Ananta tersebut menunjukkan setidaknya terdapat dua variabel yang terkait dengan kependudukan yaitu yang pertama, variabel demografi yaitu  mortalitas (mortality), fertilitas (fertility) dan migrasi (migration) yang saling mempengaruhi terhadap jumlah,  komposisi, persebaran penduduk. Yang kedua, variabel non demografi yang dimaksud misalnya pendidikan, pendapatan penduduk, pekerjaan, kesehatan, dan lain-lain.
Jadi, kependudukan sebagai studi (Population studies) memberikan informasi yang lebih komperhensif  mengenai sebab-akibat dan solusi pemecahan masalah dari munculnya fenomena demografi.
Kependudukan sebagai sebuah multidisiplin  ilmu (studies) yang memfokuskan pada berbagai persoalan kehidupan manusia menunjukkan space kependudukan yang sangat luas. Keluasan studi kependudukan memungkinkan untuk memberikan penjelasan fenomena sosial, budaya, ekonomi, ketahanan, lingkungan fisik yang dihadapi oleh penduduk baik dalam wilayah pedesaan pertanian, pesisir maupun perkotaan.

III.        Kajian Demografi
Setelah diketahui apa pengertian dari demografi, maka perlu diketahui kajian dalam demografi meliputi tentang apa saja. Demografi menekankan pada kajian-kajian sebagai berikut:
1.             Besar atau jumlah, komposisi, dan distribusi penduduk dalam suatu wilayah
2.             Perubahan-perubahan dari jumlah penduduk, komposisi dan distribusinya.
3.             Komponen-komponen dari perubahan tersebut
4.             Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan komponen-komponen tersebut
5.             Konsekuensi dari perubahan baik jumlah, komposisi ataupun distribusi dalam komponen-komponen tersebut

Kemudian, jika dibedah lebih dalam inti telaah dari demografi adalah : [4]
1.             Kajian kependudukan secara statistika dan matematika menyangkut perubahan penduduk, besar/jumlah, komposisi dan distribusi penduduk melalui 5 komponen demografi yakni fertillitas, mortalitas, perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial (Bogue, 1976).
2.             Barcley (1981) lebih menekankan pada kajian tentang perilaku penduduk secara keseluruhan buan pada perorangan dengan fokus kajian pada Statistika dan Matematika (Pure Demografi).
3.             Houser and Duncan, lebih menitikberatkan pada dampak yang ditimbulkan oleh perubahan-perubahan penduduk (akses dari persebaran dan komposisi).

IV.        Kajian Kependudukan
Studi kependudukan membutuhkan disiplin ilmu lain seperti: Sosiologi, Psikologi, Sosial-Ekonomi, Ekonomi, dan Geografi. Studi kependudukan  sebagai studi antar bidang memungkinkan untuk dapat beperan memecahkan persoalan pembangunan yang menyangkut penduduk sebagai subjek sekaligus sebagai objek pembangunan.
Misalnya seperti dalam hal memerlukan disiplin ilmu Ekonomi, masalah-masalah kasus bunuh diri (kematian) yang terjadi di masyarakat dapat dikaji dari sisi Ekonomi. Pelaku bunuh diri tersebut melakukan tindakan tersebut bisa di latarbelakangi karena masalah ekonomi keluarganya yang berada pada garis kemiskinan sehingga ia sudah merasa pasrah dan putus asa terhadap hidupnya.
Kemudian dalam hal memerlukan disiplin ilmu Geografi, masalah kepadatan penduduk di suatu daerah menyebabkan kurangnya lahan kosong untuk tempat tinggal. Sehingga masyarakat membangun tempat tinggal di wilayah yang tidak semestinya untuk dijadikan sebagai tempat tinggal. Misalnya di bantaran sungai, di sepanjang pinggiran rel kereta api, di bawah jalan laying (fly over), dan lain-lain.

V.           Persamaan dan Perbedaan Demografi dengan Kependudukan
Persamaan demografi dengan kependudukan adalah:
1.             Sama-sama mempelajari tentang kependudukan.
2.             Sama-sama mempelajari penduduk sebagai suatu kumpulan (agregates atau collection), bukan mempelajari  penduduk sebagai individu.

Perbedaan antara analisis demografi dan studi kependudukan umpanya telah dilakukan oleh Hauser yang menyatakan bahwa:[5]
1.             Analisis demografi merupakan analisis statistik terhadap jumlah, distribusi, dan komposisi penduduk, serta komponen-komponen variasinya dan perubahan.  Jadi analisis demografi lebih bersifat matematis.
2.             Studi kependudukan mempersoalkan hubungan antara variabel demografi dan variabel dari sistem lain.

VI.        Contoh Kasus
Berdasarkan Badan Pusat Statistik jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2012 adalah sebanyak 237. 641. 326 jiwa, yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 118. 320. 256 jiwa (49,79 persen) dan di daerah pedesaan sebanyak 119 321 070 jiwa (50,21 persen). Penyebaran penduduk menurut pulau-pulau besar adalah: [6]
1.             Pulau Sumatera yang luasnya 25,2 persen dari luas seluruh wilayah Indonesia dihuni oleh 21,3 persen penduduk,
2.             Jawa yang luasnya 6,8 persen dihuni oleh 57,5 persen penduduk,
3.             Kalimantan yang luasnya 28,5 persen dihuni oleh 5,8 persen penduduk,
4.             Sulawesi yang luasnya 9,9 persen dihuni oleh 7,3 persen penduduk,
5.             Maluku yang luasnya 4,1 persen dihu\ni oleh 1,1 persen penduduk, dan
6.             Papua yang luasnya 21,8 persen dihuni oleh 1,5 persen penduduk.

Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pulau Jawa adalah pulau yang luasnya 6,8 persen dari luas seluruh wilayah Indonesia. Pulau Jawa dihuni oleh 57,5 persen penduduk. Hal tersebut menunjukkan bahwa di Pulau Jawa terdapat kepadatan penduduk. Karena ibu kota terdapat di Pulau Jawa, penduduk Indonesia sebagian besar melakukan perpindahan tempat tinggal menuju ke Pulau Jawa.
Dampak yang di timbulkan dari ketidakmerataan penduduk diatas antara lain:
Ø  Pengangguran, tidak seimbangnya lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja.
Ø  Kriminalisasi di kota besar, dengan banyaknya pengangguran maka mengakibatkan penyimpangan-penyimpangan sosial di kalangan massyarakat.
Ø  Berkurangnya daerah resapan air di kota besar, karena padatnya wilayah oleh pemukiman penduduk.
Ø  Dan masih banyak yang lainnya.




























BAB III
KESIMPULAN


Berdasarkan pembahasan yang sudah dikaji, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa demografi dan kependudukan tidak banyak memiliki perbedaan. Bahkan antara keduanya hampir tidak dapat kita bedakan jika kita tidak teliti untuk memahaminya.
Analisis demografi dan kependudukan sama-sama mengkaji tentang penduduk secara keseluruhan. Maksudnya adalah mengkaji penduduk bukan dari sis individunya, tetapi penduduk secara keseluruhan di suatu wilayah atau beberapa wilayah.
Kemudian, kajian analisis demografi lebih bersifat sistematis dan statistik. Perlu perhitungan-perhitungan dalam mengkaji demografi, seperti menghitung jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara. Sedangkan analisis kependudukan lebih menekankan hubungan masalah kependudukan dengan variabel demografi dan variabel non demografi.
Jadi, demografi dan kependudukan memiliki keterkaitan atau hubungan satu sama lain. Hubungan tersebut dalam hal mengkaji penduduk secara menyeluruh. Serta mencari jalan keluar dari masalah yang terjadi di dalam kependudukan.



[1] Santoso Soeroso, Mengarusutamakan Pembangunan Berwawasan Kependudukan di Indonesia  (Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2002), hal. 2.
[2] http://www.ketut.web.id/2009/11/pengertian-demografi.html. Di akses tanggal 20 Maret 2012, pukul 01.12 WIB
[3] Widyago. Pengertian Kependudukan. http://widyago.wordpress.com/2011/04/03/pengertian-kependudukan/. Diakses tanggal 20 Maret 2013, pukul 01.29 WIB
[4]Dasar-Dasar Kependudukan. http://tuloe.wordpress.com/2009/06/20/dasar-dasar-ilmu kependudukan/. Diakses tanggal 20 Maret 2012, pukul 20.08 WIB
[5] Said Rusli, Pengantar Ilmu Kependudukan (Jakarta: LP3ES, 2012), hal. 2.
[6] http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/index. Diakses tanggal 22 Maret 2013, pukul 11.17 WIB

2 komentar:

  1. TERIMAKSI BANYAK ATAS ILMU NYA

    BalasHapus
  2. Ingin jalan- jalan?pesan tiket Dan hotel di:
    Http://www.sulthoniktravel.com

    BalasHapus